Hanya Sejarah yang Tersisa
Mereka Perlu Mencetak Kader
Sumber: Google Images |
Itu hanya 20 tahun yang lalu.. dusun yang hanya beberapa rumah saja dan tidak beraspal. Kegiaatan kami bersama Ihsan Alfaruq pada waktu kecil sering kesana hanya sekedar memancing atau mandi. Jaraknya lumayan jauh dari desa kami kira-kira 1,5 KM dan kami biasa berjalan kaki.
Kami sangat senang ke sungai karena waktu di doktrin sama pak Yai Hasyim Joho "kalau sering tirakat ke kali bisa ketemu nabi Khidir". wkwkwk wah pak Yai jadi kangen nih ceritanya
Orang sering mewanti-wanti ke dusun lor pondok karena ada sebagian orang percaya itu tempat keramat/tempat angker.
Bukannya kami takut, tapi kami malah penasaran..
Dulu dusun ini terkenal rimbun banyak kebun tebunya. Pada waktu itu kami dapati sebuah makam berpagar hijau seorang diri tak terawat...
Saia mencari tahu siapakah dibalik makam ini... Kemudian orang-orang sekitar mengatakan bahwa makam tersebut adalah seorang Kyai besar, Ulama karismatik yang bernama Syaikh Abdullah Faqih .
Konon santri Pondok yang diasuh oleh Syaikh Abdullah Faqih mencapai ribuan. Tapi entah kenapa semenjak sang Syaikh meninggal pondok ini menjadi kukut alias gulung tikar. Tidak ada peninggalan apapun kecuali saksi bisu sebuah makam ditengah sawah itu...
Tahun ini saya melewati kembali dusun ini hanya sekedar ingin lihat-lihat. Tapi...
Subhanallah..semuanya sudah berubah.. bukan lagi sawah, bukan lagi mata air tapi perumahan-perumahan mewah.. parahnya makampun sudah tidak ada...
Comments
Post a Comment