Wanita Cantik Lepas Jilbab
Wanita Cantik Kenapa Kau Pakai Jilbab Sih?
1 Bulan ini rasanya di desa sedikit bernafas lega, karena masyarakat sudah sedikit demi sedikit melupakan peristiwa gempar itu. Sebelumnya mereka digegerkan seorang pemuda yang dulunya gaul krempeng dengan rambut panjang ala F4 tongseng yang petanteng-petenteng setiap hari genjreng gitar. Pasalnya pemuda ini berubah 100 derajat dengan penampilan dan gaya celana dilinting diatas mata kaki dan sering ke masjid berjamaah.
Kasak-kusuk tetangga ada agama baru muncul di desanya, bahkan ada yang jengkel menjuluki pemuda ini dengan dajjal. Maklumlah dikampung kecil ini rata-rata orang abangan..
Sebutlah pemuda ini dengan nama Subakir, pria ganteng blasteran jawa murni ini dikenal pecinta wanita, dalam artian cuma seneng gombalin :v
Suatu kali Subakir terbenak dalam keprihatinan dengan keadaan kampungnya. Dimana wanitanya nyaris tidak ada sama sekali yang berjilbab walau cuma jilbab gaulpun, lebih-lebih berhijab. Yang ada cuma istrinya pak Kaji Malik itupun bongkar pasang. Dia tidak habis pikir kemana teman ngajinya TPA dulu. Yang ada gadis-gadis dikampungnya bergaya hedonisme pencitraan ala sinetron, lihat si Serli tiap hari diapeli cowoknya, si Lala gadis pendiam yang jadi rebutan anak mushola, si Vina yang ke sekolah berjilbab sampai rumah berbikini, si Novie anak manja sering dirumah tapi kalau sudah pergi pulang subuh, si Tari yang dihamili oleh anak takmir masjid de el el
Subakir tidak bisa berbuat banyak untuk merubah keadaan kampung ini karena dia bukan siapa-siapa. Anak tokoh desa bukan, anak perangkat desa bukan, anak orang kaya bukan. Mana ada berani dakwah frontal "man hum" 'hum ahlunnar wa ahluh bidngah".
Suatu hari Subakir mendapati kejanggalan dikampungnya, dan kejanggalan ini sedikit cercah kebahagiaan. Pasalnya ada wanita yang terkenal bikin sensasi warga dikampung sudah memakai jilbab.
"Alhamdulillah, semoga hidayah selalu menyertainya," gumam Subakir
Dialah Selfi remaja cantik yang duduk di sebuah SMK swasta terkenal ini yang dulunya suka memakai "U can See" sekarang setiap hari berjilbab walau jilbab gaul. Dia setiap keluar rumah berjilbab. Ya namanya tetangga walaupun Subakir berusaha gandul basor tetap saja aktivitas tetangga sedikit banyak mengetahui..
Selfi walau berjilbab, tetap saja fitnah remaja ini tidak lepas dari yang namanya pacaran, ada saja cowok yang apelin dia.
"ckckckkckck apakah ini pionir muslimah kampungku" Geleng-geleng subakir tatkala melewati rumah Selfi.
Seiring berjalannya waktu lebih dari sebulan...
"Yaaaah selfi kok lepas jilbab lagi" Subakir merasa kaget melihat kondisi Selfi yang sudah brodol pakaian itu dan ada yang berubah dengan dia.
Kasak-kusuk kata tetangga Selfi sekarang lebih cantik dengan rebonding rambutnya.
1 Bulan ini rasanya di desa sedikit bernafas lega, karena masyarakat sudah sedikit demi sedikit melupakan peristiwa gempar itu. Sebelumnya mereka digegerkan seorang pemuda yang dulunya gaul krempeng dengan rambut panjang ala F4 tongseng yang petanteng-petenteng setiap hari genjreng gitar. Pasalnya pemuda ini berubah 100 derajat dengan penampilan dan gaya celana dilinting diatas mata kaki dan sering ke masjid berjamaah.
Kasak-kusuk tetangga ada agama baru muncul di desanya, bahkan ada yang jengkel menjuluki pemuda ini dengan dajjal. Maklumlah dikampung kecil ini rata-rata orang abangan..
Sebutlah pemuda ini dengan nama Subakir, pria ganteng blasteran jawa murni ini dikenal pecinta wanita, dalam artian cuma seneng gombalin :v
Suatu kali Subakir terbenak dalam keprihatinan dengan keadaan kampungnya. Dimana wanitanya nyaris tidak ada sama sekali yang berjilbab walau cuma jilbab gaulpun, lebih-lebih berhijab. Yang ada cuma istrinya pak Kaji Malik itupun bongkar pasang. Dia tidak habis pikir kemana teman ngajinya TPA dulu. Yang ada gadis-gadis dikampungnya bergaya hedonisme pencitraan ala sinetron, lihat si Serli tiap hari diapeli cowoknya, si Lala gadis pendiam yang jadi rebutan anak mushola, si Vina yang ke sekolah berjilbab sampai rumah berbikini, si Novie anak manja sering dirumah tapi kalau sudah pergi pulang subuh, si Tari yang dihamili oleh anak takmir masjid de el el
Subakir tidak bisa berbuat banyak untuk merubah keadaan kampung ini karena dia bukan siapa-siapa. Anak tokoh desa bukan, anak perangkat desa bukan, anak orang kaya bukan. Mana ada berani dakwah frontal "man hum" 'hum ahlunnar wa ahluh bidngah".
Suatu hari Subakir mendapati kejanggalan dikampungnya, dan kejanggalan ini sedikit cercah kebahagiaan. Pasalnya ada wanita yang terkenal bikin sensasi warga dikampung sudah memakai jilbab.
"Alhamdulillah, semoga hidayah selalu menyertainya," gumam Subakir
Dialah Selfi remaja cantik yang duduk di sebuah SMK swasta terkenal ini yang dulunya suka memakai "U can See" sekarang setiap hari berjilbab walau jilbab gaul. Dia setiap keluar rumah berjilbab. Ya namanya tetangga walaupun Subakir berusaha gandul basor tetap saja aktivitas tetangga sedikit banyak mengetahui..
Selfi walau berjilbab, tetap saja fitnah remaja ini tidak lepas dari yang namanya pacaran, ada saja cowok yang apelin dia.
"ckckckkckck apakah ini pionir muslimah kampungku" Geleng-geleng subakir tatkala melewati rumah Selfi.
Seiring berjalannya waktu lebih dari sebulan...
"Yaaaah selfi kok lepas jilbab lagi" Subakir merasa kaget melihat kondisi Selfi yang sudah brodol pakaian itu dan ada yang berubah dengan dia.
Kasak-kusuk kata tetangga Selfi sekarang lebih cantik dengan rebonding rambutnya.
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu, dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab: 59)
Comments
Post a Comment