Kisah Preman Tobat

Dulu aku pertama kenal ngaji begitu menghebohkan se kampung. Sampai ada isu aku mendirikan agama baru..

Teman-temanku se genk tak pinjami potokopi lusuh sifat sholat nabi. Alhamdulillah akhirnya mereka pada doyan sholat jamaah.. bahkan preman number wan pemasok pil koplo kelas berat mulai suka k masjid jg.

Si preman ini akhirnya sering ke rumah..dia minta diajarin iqro'.. dia perokok berat. Jadi sebelum ngaji ngrokok disek..hehehe... fikih prioritas bos. Masalah rokok belakangan sambil jalan, yg penting benahin akidah. Aku masih mikir, yang penting mereka mau sholat dulu
Beberapa pemuda semakin banyak sholat di mushola depan rumah, sebagiannya masih aku biarkan dari mereka untuk yasinan dan tahlilan.

Perubahan teman2ku plus preman in love ini bukannya bikin masyarakat simpatik. Mereka malah curiga kalau aku sebagai founder "agama baru" sedang merekrut pengikut.
Ketegangan semakin hebat, sampai2 temanku yg preman jg diancam bapaknya "pilih temanmu si gimun kwi po milih keluarga? Lek milih temanmu minggato ko omah iki.." hingga kami kalau bertemu malam2 kayak maling...

Benar saja, aku mencium bau intimidasi. Aku dapat informasi pemuda-pemuda senior hendak menghakimi bahkan sudah mengancam segala.

Teman-temanku mulai gusar...sementara aku cuma diam saja. Aku cuma bilang ke mereka, "deloken, kwe kabeh berubah dadi apik lan seneng sholat malah dimusuhi, wong-wong kae pingin awakke dewe koyo biyen.. seng mabuk kon mabuk maneh, seng nakal kon nakal maneh.. lek awake dewe nuruti wong-wong ora ono enteke."

Memang ketegangan tidak bisa dihindarkan. Dan akhirnya aku disidang habis-habisan sama orang tua...

Ketika adikku datang dari Ygya, dia mengajakku ikut kesana dengan alasan kondisi lingkungan dan tetangga yg tidak kondusif.
Aku sempat mikir-mikir... hingga saya bertanya kepada seorang teman yang baru pulang dr saudi.
"Aku mau ke yogya mas, tapi saya khawatir teman-temanku ini nanti gimana.. takutnya mereka kembali ke semula. Apalagi si mantan preman ini masih labil.. dia saat ini masih butuh bimbingan saya belajar agama.
Temanku cuma cuma bilang, "Serahkan semuanya kepda Allah.. jika Allah memberikan hidayahnya semoga dia masih istiqomah."
Mikir panjang.. akhirnya aku pergi juga ke Ygya... kami 3 bersaudara ngumpul bareng.

Lama di Ygya, masih kepikiran dengan keadaan teman kampungku. Aku masih berharap mereka baik-baik saja, minimal sholat masih rajin
Ehmm allahul musta'an... man yahdillah fala mudhilalah. wa man yudhlil fala hadiyalah.
yang preman balik menjadi preman.. bahkan semakin parah berurusan dengan aparat dan teman-temanku yg lain sudah jarang ke masjid

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Istri Selingkuh Saat Suami Bekerja, Petaka SMS dengan Lawan Jenis

Cerita Hot Bu Guru dengan Muridnya

Oknum Ustadz Menggoda Istri Orang