Politik Sosial Indonesia Negeri Bayangan

Jadilah Merasa Didzalimi, Agar Engkau Mendapat Simpati

Politik Sosial Indonesia Negeri Bayangan

Baca berita seorang guru dituntut oleh wali murid karena telah menghukum anaknya dengan menampar. Selanjutnya berkembanglah opini masyarakat, seolah-olah guru bersalah, guru biadab, guru yang tidak bisa mendidik.

Padahal alasan kenapa guru ini menghukum, dikarenakan sang murid nakal dan susah diatur..

Media membuat opini bahwa murid ini terdzalimi, dan harus mendapat simpati. Sedangkan guru ini harus diadili.

Rasanya tidak adil bukan.. bagaimana kalau anak didik kita nakal? Apakah seorang guru harus diam saja?

Atau perlu buat UU anak siapa yang nakal maka dijebloskan dalam penjara. Agar para guru tidak phobia menghukum anak nakal

Begitulah...

Fakta zalim-menzalimi ini akan kita tarik keranah politik, bagaimana media memberi kesan seorang terzalimi akan terangkat derajatnya dimata publik.

1. Waktu pemerintahan mega, SBY menjadi salah satu menteri dalam kabinetnya. Ingat, waktu itu megawati memecat SBY secara sepihak karena kepentingan politis. Media yang terus-menerus memberitakan masalah ini hingga berita SBY selalu menjadi top rating...kesan yang ada mega mendzalimi SBY. Lebih2 berita ini mendekati pemilu

apa yang terjadi?

SBY dengan partainya yang seumur jagung mampu mengalahkan kepopuleran keluarga sokarno hingga 2 periode.

2. Jokowi menuju DKI. Nama jokowi terdongkrak setelah media dan dunia maya membullynya. Sebutlah triomacan cs mengolok2 jokowi hingga babak belur sampai bermuatan sara'. Jokowi dibilang tidak bisa sholat, tidak bisa baca alquran dll... Begitu juga media-media islam tidak henti2nya memojokkannya

Ingat kaedah kultur Indonesia "Orang yang Terdzalimi, Patut Diberi Simpati"

Jokowi yang terzalimi dengan takdir tuhan mampu menguasai DKI dan meninggalkan jejak solo dipimpin oleh orang kafir.

3. Kasus Darsem dan Satinah. Apakah pantas seorang pembunuh dibela?

Tapi lain cerita di media dan politikus, mereka mengesampingkan dakwaan TKW ini. Mereka hanya berpikir Darsem/satinah akan dipancung, dan perlu diselamatkan. Media yang menjadi tukang kompor selebihnya menyudutkan syariat islam di Saudi.

Masyarakat yang bodoh, menerima mentah-mentah berita mereka yang selanjutnya penggalangan dana.

tapi rasanya mereka tidak peduli dr kasus darsem yang mereka bela mati2an waktu itu. Apa? Duitnya hanya dibuat foya2

Kini sebentar lagi capres....akankah ada orang2 yang akan "terzalimi" itu akan naik pamornya?

Atau hanya jebakan betmen untuk mendongkrak popularitas sahaja

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Istri Selingkuh Saat Suami Bekerja, Petaka SMS dengan Lawan Jenis

Cerita Hot Bu Guru dengan Muridnya

Oknum Ustadz Menggoda Istri Orang