Massa Buddha intoleran Myanmar kembali hancurkan masjid dengan cara dibakar

Tempat ibadah Muslim dibakar, puluhan warga Muslim mengungsi (foto),
Sebuah masjid umat Muslim di desa Lone Khin, Hpakant, negara bagian Kachin, Myarmar, dibakar oleh massa Buddha intoleran pada hari Jumat sore.

Tindakan bar-bar tersebut membuat sekitar 30 keluarga Muslim di desa harus mengungsi.

Menurut warga desa, hari Kamis adalah batas ultimatum bagi masyarakat Muslim, dari kelompok nasionalis Buddha lokal, agar menghancurkan sendiri tempat ibadah yang dituduh ilegal itu.

Bangunan yang dipermasalahkan sebenarnya adalah konstruksi bekas proyek Kementerian Pembangunan saat membangun jembatan antar desa beberapa bulan lalu.

2 konstruksi bekas di dekat masjid itu digunakan sebagai gudang dan tempat tinggal bagi pengurus masjid.

Setelah umat Islam setempat membongkar 2 bangunan itu, massa Buddha radikal tetap menuntut penghancuran masjid. Dengan klaim sama, dibangun secara ilegal.

Anadolu Agency sebelum insiden telah memberitakan adanya ultimatum dari kelompok Buddha radikal, Ma Ba Tha, yang mengancam warga Muslim agar membongkar bangunan maupun masjid yang dianggap ilegal.

Menurut pengurusnya, masjid sendiri telah berdiri selama puluhan tahun sejak 1988.

Aparat juga ditempatkan untuk mengamankan desa tersebut, setelah warga Muslim menolak membongkar masjidnya ketika memasuki masa batas ultimatum pada 30 Juni.

"Komunitas Muslim menolak untuk menghancurkan tempat ibadah mereka. Pemimpin agama mereka menyatakan hanya akan melakukan (pembongkaran) jika pemerintah yang menyatakannya ilegal. Itulah sebabnya massa (Buddha nasionalis) datang untuk membakarnya", ujar salah satu warga setempat kepada media Irrawaddy.

"Ketika tiga buah mobil pemadam kebakaran datang untuk memadamkan api, mereka terhalangi oleh massa", lanjutnya.

Menurut sumber itu, massa yang membakar tempat ibadah Muslim sebagian besar berasal dari luar desa, dengan jumlah ratusan orang.

Polisi dan tentara dilaporkan telah menutup jembatan ke desa Lone Khin dari arah kota Hpakant.

Seorang petugas jaga di kantor polisi distrik Mohnyin mengkonfirmasi adanya insiden itu, namun ia menolak memberikan informasi rinci dengan alasan "kasus tersebut masih diselidiki".

"Kami tidak tahu siapa yang berada di balik insiden tersebut. Saat ini, aparat keamanan tingkat nasional dan daerah berada di lokasi", kata petugas tersebut.

Sebelumnya pada 23 Juni lalu, massa Buddha juga menghancurkan sebuah masjid, pemakaman Islam, sebuah rumah dan gudang milik keluarga Muslim, di wilayah Bago, timur Yangon.

Pihak berwenang belum menetapkan satu orang pun sebagai tersangka untuk diadili. (Irrawaddy/Anadolu Agency)

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Istri Selingkuh Saat Suami Bekerja, Petaka SMS dengan Lawan Jenis

Cerita Hot Bu Guru dengan Muridnya

Oknum Ustadz Menggoda Istri Orang