Dampak Full Day School, Anak Tidak ada Waktu untuk mengaji?
Sekolah Pagi Sampai Sore alias Full Day School
Mbah tiba-tiba prihatin dengan kondisi pendidikan di Indonesia. Entah ada arah liberalisme atau sekulerisme...wallahu a'lam.
Tapi rasanya batin mbah, anak sekarang seperti robot yg dididik untuk kecerdasan eksakta saja.
Sebelum sedikit cerita aja ya,
Begini, dulu jaman Mbah sekolah ketika SD pulang jam 12an, SMP jam 2an siang. Sekolah wajib ini masih ada porsi pelajaran agamanya walau seminggu beberapa lagi.
Nah, untuk mengimbangi hal itu, setelah ashar orang tua menyuruh anak2nya belajar diniyah/TPA, jika tidak ada ngaji badongan setelah maghrib di masjid/mushola.
Rasa-rasanya waktu itu pendidikan anak dalam masalah agama mempunyai porsi yang imbang.
Namun sekarang, kebijakan fullday seperti memeras masa bahagia anak. Bayangkan jam 4 sore mereka baru pulang sekolah, belum lagi ikut les, belum lagi ngerjakan PR dirumah. wauuuw kapan ngajinya? Sabtu ahad?
Sabtu ahad jalan2 sama keluarga, iya kalau keluarga kaya bisa jalan2.
Sampai untuk urusan ngaji beberapa keluarga membayar guru privat, dan itupun hanya seminggu sekali dua kali..
Yang lucu itu, kenapa sudah fullday anak tetap les? Memang anak masih kurang cukup waktu pendidikannya, apa gunanya sekolah kalau masih ada les.
Dan yang lucu lagi, seorang guru bercerita dia mempunyai anak juga sampai tidak terurus. Bahkan mereka kecapekan dengan kondisi ini.
wallahu a'lam
Comments
Post a Comment