Mbah Gimun

Ketika Pemerkosa Diproses dengan Hukum Thogut? Membaca berita pemerkosaan yang terus menerus terjadi serasa badan kami menggigil. Apalagi permerkosaan disertai dengan pembunuhan.. kesadisannya luar biasa. Belum lagi para pelaku masih menyandang "murid" tapi kelakukan melebihi binatang. Anjingpun kalau memaksa betina berhubungan badan tidak membunuhnya, lah ini manusia-manusia biadab sudah memperkosa ditambah dengan membunuhnya. Belum selesai kasus Yuyun yang diperkosa 14 anak sebagiannya masih status "murid". sekarang geger lagi Kasus Eno diperkosa oleh 3 anjing kurap. Dan sadisnya gagang canggul dimasukkan ke kemaluan hingga tembus jantung. Lagi-lagi salah satuanya status "Murid" yang berumur 15-16 tahun.. Tapi kami segera terhenyak dalam proses hukum kasus Eno ini, pasalnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono dikutip dari JPNN, mengatakan, penyidik punya waktu 15 hari untuk melimpahkan BAP tersebut ke Kejati DKI Jakarta. Sebab, jika waktu it

HAM dan Qishash Maraknya berita kriminal pembunuhan dan pemerkosaan membuat hati kita bikin gregetan. Apalagi kalau lihat hukuman dari pelaku, bunuh orang cuma di hukum beberap tahun, memerkosa wanita dan dibunuh cuma bebebrapa tahun habis itu bebas lagi... Tapi anehnya komentar orang baik awam maupun yg paham agama selalu menuntut hukuman mati bagi pelaku. Bahkan ada yg usul nyleneh pelaku pemerkosaan burungnya di potong habis itu dikasihkan untuk lauknya Anj*ng kemudian pelaku di gebukin rame-rame sampai tewas.. duh ada-ada saja. Tapi yang jelas hukum bunuh/qishahs adalah fitrahnya manusia. Katakanlah walaupun dia non-muslim, kalau ada keluarganya di bunuh tentu dia akan menuntut balas hukum bunuh juga, apalagi pemerkosaan. Akal mana yang rela keluarganya diperkosa ataupun dibunuh? Kecuali otaknya dangkal.. Bahkan orang-orang yang berlagak membela HAM-pun tidak rela keluarganya dibunuh maupun diperkosa !!!! Sebagai jawaban, cukup kita bacakan ayat Allah  SWT yang menunjukkan keindaha

Ketika Guru Di-cie cie muridnya Ada seorang ustadzah lulusan timteng, dia mengajar di sekolah setingkat SLTA. Ustadzah yang belum menikah ini kedapatan muridnya lagi jalan2 mesra di komplek pertokoan dengan seorang laki-laki. Kebetulan kepergok salah satu muridnya.. Esok harinya salah satu kelas yang diampu ustadzah gempar mendengar isu itu... namanya juga anak-anak, kayak g tahu orang pacaran aja :v Ketika jadwal mengajar dikelas ini, sang ustadzah bergegas masuk untuk memberi materi pelajaran agama... namun diawal pembelajarannya beberapa murid berdehem-dehem.. dan mencieeeeeee ciyeeee cieee... yg kemarin jalan-jalan Mengerti isyarat itu.. sang guru seperti adegan film korea langsung nggondok meninggalkan kelas itu dan tidak mau mengajar..dia mau ngajar dengan syarat murid-murid bandel yang mencie-cienya.. kudu minta maaf #Kisah_nyata Moral: 1. Seorang guru menjadi panutan akhlak dari muridnya, hendaknya dia menjaga wibawa entah di sekolah atau diluar. Walaupun diluar sekolah masyara