Mbah Gimun

Nah, setelah membahas cara meningkatkan penjualan online , kini saatnya membahas cara meningkatkan penjualan offline . Sudah dijelaskan diartikel sebelumnya bahwa usaha online memang hampir sama dengan offline cuma yang membedakan kemasan dan medianya. Kalau online kadang transaksinya tidak bertemu dengan seller tapi di dunia offline harus bertatap muka. 1. Punya tempat Tempat usaha menjadi pusat kegiatan usaha mulai dari produksi hingga pembukuan. Tempat usaha tidak harus berupa kantor mewah dengan menyewa ruko bertingkat. Kita bisa menjadikan rumah kita sebagai kegiatan usaha. Konon awal mula berdirinya google larry page menjadikan garasi mobilya sebagai kantor pertama. Area rumah mungkin menjadi aset sebagai awal tempat membuka usaha bagi yang minim modal. Tapi ada usaha-usaha tertentu yang membutuhkan tempat strategis 2. Memproduksi barang yang memang dibutukan oleh masyarakat. 3. Strategi penjualan dan marketing, kalau Anda membaca artikel saya yang berjudul " Cara Iklan Mura

Tips Cara Meningkatkan Penjualan Online Berjualan secara online adalah alternatif murah untuk meraup pundi-pundi keuntungan, tentu saja harus mengetahui cara meningkatkan penjualan online . Namun kenyataannya banyak toko online tidak optimal dalam memasarkan produknya, bahkan menggaet pengunjungpun kesulitan. Ujung-ujungnya penjualan sepi dan secara garis baris toko online gulung tikar. Ditahun 2014 ini pasar online tumbuh pesat dan banyak kompetisi karena semakin banyak orang beralih berbelanja di toko online untuk mempersingkat waktu. Terlebih lagi saat ini meningkatnya penjualan smartphone yang secara garis besar banyak pengguna berinteraksi dengan sosial media. Nah, disinilah diperlukan adanya cara untuk meningkatkan penjualan online . Saya mengibaratkan penjualan online hampir sama dengan penjualan offline walau secara teknisnya berbeda. Kita lihat, ketika jualan offline yang perlu kita sasar mungkin adalah letaknya yang strategis, varisai produk, membuat papan nama, sebar brosu

Penjualan Online VS Penjualan Offline - Sebelum era internet berkembang manusia memasarkan produk secara offline atau yang dikenal dengan cara tatap muka (face to face). Transaksi yang sering dilakukan adalah dalam pasar-pasar tradisional, mereka menawarkan barang langsung ketemu penjual dan pembeli dan saling tawar menawar. Tetapi sering berkembangnya zaman internet kini menjadi kebutuhan yang jamak. Informasi berkembang menjadi pesat setiap detiknya bahkan merambah dalam dunia transaksi online. Dalam pemasaran offline untuk mengenalkan produk agar dikenal oleh masyarakat secara umum dilakukan dengan rajin menawarkan barang pelanggan yang prospek. Berpindah dari satu pelanggan ke pelanggan lain untuk menciptakan brand. Tidak hanya itu, biaya yang tidak murah untuk memasang iklanpun dilakukan dengan memasang baleho, papan reklame dll. Tujuannya apa kecuali untuk mengenalkan produk unggulan mereka. Sama hal-nya dengan online, pangsa pasar ceruk yang besar untuk menggaet pelanggan baru

Kalau melihat portal-portal berita bisnis online dengan omset ratusan bahkan miliyaran rupiah rasanya kita akan iri. Maksudnya iri itu kita temotivasi untuk ikut bisnis online. Tapi yang namanya pemula kadang bingung memulainya dari mana. Iya kan.. Sumber gambar: http://www.sxc.hu/photo/1091759 Sebelum terjun langsung untuk berbisnis online, ada beberapa hal fundamental yang patut dibangun oleh pemula. Nah mungki pernah dengar kutipan pepatah yang mengatakan, "Jangan Lihat Hasilnya, Tapi Lihat Prosesnya." Penyakit dari pebisnis pemula itu kebanyakan melihat sisi hasilnya, kemudian hanya modal semangat tanpa melihat resiko-resiko yang dihadapi. Dan akhirnya mudah jatuh dan menyerah.. Membangun bisnis online itu mudah tapi juga susah hehehe.. tapi ada cara bisnis online Nah untuk mempermudah bagi pemula terjun dalam bisnis online, kita bagi saja jenis usaha online. 1. Blogging. Blogging sendiri kalau kita serius juga akan menghasilkan pendapatan online dengan cara menjadi publ

Cara Iklan Murah Tapi Meningkatkan Penjualan - Para pelaku usaha tidak memungkiri bahwa marketing adalah ujung tombak dari produknya. Nah, salah satu trik marketing adalah dengan cara beriklan. Iklan sendiri terbagi menjadi dua; 1. Iklan Tradisional dan Iklan Modern. Tentu saat ini yang mendominasi adalah iklan modern. Walaupun iklan modern banyak sisi kelebihannya tetap saja membutuhlan iklan tradisional. Tapi sayang para pelaku bisnis saat ini fokus pada iklan modern. Kita bisa lihat contoh iklan tradisional dengan melakukan penjualan langsung door to door, pamflet, brosur, koran dan semacamnya, radio dan televisi sebenarnya bisa masuk ke iklan tradisional. Tapi karena sudah melakukan modifikasi maka masuk kedaalam jenis iklan modern. Saya akan memberi contoh seorang pelaku usaha percetakan dengan cara iklan menggunakan brosur/buletin. Suatu hari teman saya itu berobsesi mendirikan sebuah percetakan, tapi dia tidak punya uang, modal dia hanya ahli desain saja. Jika ada order dia mel